Nama : Tri Susanto
NPM : 1A413778
Kelas : 3IB02B
DEFINISI SOFTSKILL
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.
Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas.
CONTOH KASUS ELEKTRO
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.
Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas.
CONTOH KASUS ELEKTRO
Disini contoh kasus elektro yang pernah saya alami yaitu memperbaiki lampu hemat energi yang rusak. Langkahnya yaitu :
1. Bongkar casing lampu dengan openg minus, namun perlu diperhatikan harus berhati-hati dalam proses ini. Jangan membongkar casing lampu pada tulisan merk bagian depan, biasanya untuk pengunci lampu terletak disisi belakang tulisan merk (semisal philips) diantara sela tabung CFL.
2. Check tabung lampu CFL, Setelah terbongkar langkah awal yang perlu diperhatikan adalah check dulu keempat pin kawat tabung CFL dengan menggunakan multimeter (posisi ohm x1 atau x10). jika masih connect (nyambung) berarti lampu masih ada harapan untuk hidup kembali. Tapi jika masih ragu, langkah yang harus ditempuh adalah test dengan rangkaian yang masih hidup. Tapi langkah ini jarang ditempuh oleh para teknisi yang sudah mahir di bidangnya. Tapi jika masih peula sebaiknya test dulu dengan menggunakan tambahan kabel pada setiap pin tabung CFL.
3. Jika tabung masih OK, kemudian check elco paling besar biasanya ukuran 3,3 - 10 uf / 400V untuk china 3,3 - 4,7uF/250V. Biasanya kerusakan ditandai dengan melembungnya elco dan jika di check dengan multimeter jarum tidak akan kembali normal (elco sudah tidak menyimpan muatan).
4. Kapasitor tantalum starter short atau putus, biasanya untuk kapasitor ini ukuran 2n2/1200V - 4n7/1200V letaknya pada bagian yang menyambungkan antar filamen ( filamen A dan B tabung CFL ). Jangan mengganti kapasitor ini dengan tegangan dibawah 450 V, karena fungsi kapasitor ini sangat riskan terhadap tegangan tinggi yang sudah dikuatkan oleh transistor.
Seperti kasus yang dialami saya saat memperbaiki lampu merk EKONOMAT ternyata kapasitor starter berukuran 2n2/1200 Volt short dan terbukti saat saya mengukurnya dengan multimeter. Setelah diganti hasilnya sukses.
5. DIODA IN4007 short, hal ini jarang terjadi namun alangkah baiknya check terlebih dahulu apabila mendapati transistor pecah/retak. karena jika langsung mengganti transistornya tidak akan mengatasi masalah.
6. Transistor, ini adalah masalah utama yang biasanya banyak terjadi pada segala jenis lampu hemat energi.Transistor mati bisa diakibatkan karena umur maupun komponen lain. Apabila mendapati transistor mati biasanya akan diiringi juga resistor fusenya juga akan ikut mati. hal ini dilakukan oleh produsen untuk mengamankan tabung lampu CFL. Resistor fuse input basis transistor berukuran 20ohm - 30ohm dan resistor fuse output emitor 1,5 ohm - 2,2 ohm (ada juga tipe lain yang menggunakan 10ohm).
Berikut ini saya berikan contoh penggunaan tipe transistor pada jenis ukuran lampu:
a. TR MJE 13001 = untuk daya 5 Watt dan 8 Watt ( merk china 20 W )
b. TR MJE 13002 = untuk daya 10 Watt sampai dengan 20 Watt
c. TR MJE 13003 = untuk daya 23 Watt sampai dengan 25 Watt
d. TR MJE 13005 = untuk daya 28 Watt sampai dengan 45 Watt
e. TR MJE 13007 = untuk daya 75 Watt
7. Proses pengecekan, Proses ini adalah proses terakhir pengecheckan rangkaian lampu hemat energi yang telah diperbaiki. Jika takut menggunakan tabung CFL, bisa gunakan tabung lampu TL biasa ( fluorescent ) untuk melakukan pengetesan pada tahap ini.