Jarang-jarang gitaris jaman sekarang yang tidak menggunakan efek gitar dalam susunan rignya .
Jika kamu hanya menggunakan satu atau dua pedal, jalur sinyal kamu
masih cukup sederhana dan relatif rapi. Namun bagaimanapun juga,
kebanyakan gitaris menggunakan banyak stompboxes, perangkat rack-mount,
dll, dan jika kamu adalah salah satu dari orang gitaris yang memiliki
banyak efek yuag tersusun di kaki kamu, muncul pertanyaan, “Bagaimana
seharusnya mengurutkan efek efek ini?”Tidak ada aturan yang pasti. Kamu dapat menempatkan pedal efek-efek tersebut dalam urutan apapun yang kamu inginkan, dan biarkan insting dan telingamu menjadi guide/pemandu, seringkali menyusun efek dengan cara begitu sudah cukup ok. Tapi sebenarnya ada beberapa aturan konvensional tentang penempatan efek yang biasanya disusun seperti ini: efek yang bertype “gain” urutan pertama, lalu diikuti oleh efek yang bertype time-based/modulation kedua, reverb ketiga, menyusul efek lainnya keempat, dan EQ biasanya bisa ditempatkan dimanapun dalam susunan yang kamu inginkan.
Jadi, jika kamu menggunakan banyak efek dan kamu ingin mengatur penempatannya , inilah rincian susunan efek yang umum diikuti, dalam urutan tipikal yang biasanya disusun dalam rantai efek:
- Efek Gain. Efek-efek type ini bersifat lebih ke arah menaikkan gain daripada merubah warna suara, yang termasuk didalam type ini : Preamp, Compressor, Distortion, Wah-wah Pedal dan EQ (EQ bisa dimasukkan dalam special case, nanti akan kita bahas lebih lanjut). Pedal Distortion bisa menambahkan banyak unsur harmonic content ke dalam sinyal gitarmu, jadi efek type lain yang dipasang setelah Distortion akan bersuara lebih intense. Wah-wah Pedal sebenarnya merupakan sebuah bentuk lain dari sirkuit EQ yang aktif, dengan jangkauan frekuensi yang bervariable dan mampu menghasilkan warna sound yang bervariasi juga; biasanya ditempatkan setelah efek-efek gain booster seperti Preamp atau Distortion, Namun Jimi Hendrix menempatkan Wah-wahnya sebelum pedal Distortionnya, kamu pun sebenarnya bisa menyusunnya seperti itu (seperti yang kita bilang sebelumnya, tidak ada aturan pasti yang kaku disini)
- Efek Time-based/modulation. Efek ini mengkombinasikan sinyal asli gitar kamu dengan sinyal yang sama yang dimanipulasi timingnya. Di dalam type ini mencakup di dalamnya beberapa efek yang secara sonic paling berwarna-warni dan menambahkan nuansa “ruang”, termasuk di dalamnya Chorus, Flanger, Pitch Shifter dan Delay. Tidak seperti efek bertype Distortion, efek time-based seringkali paling bagus ditempatkan dalam bagian “effects loop” dari mata rantai efek (setelah preamp pada sebuah amplifier dan sebelum bagian power amp) dari amplifier yang digunakan, ini lebih bagus daripada menggunakannya di depan di antara gitar-amplifier.
- Reverb. Reverb disini bisa dibedakan sebagai suara ambient yang lebih alami daripada sound delay yang ambient nya lebih terasa artificial. Biasanya ditempatkan paling akhir dalam rangkaian efek, walaupun bisa juga dipakai untuk menghasilkan sound yang berbeda dengan cara menempatkannya di urutan lebih awal (contoh yang sangat bagus adalah penggunaan “gated reverb” untuk snare drum yang sangat populer di sekitar tahun 80an).
- Efek-efek lain. Tidak semua efek bisa masuk kedalam kategori-kategori efek diatas, namun kita tetap masih bisa menyusunnya secara masuk akal. Phase Shifter mempunyai efek yang mirip dengan Flanger, walaupun Phase Shifter lebih ke arah EQ-Based daripada Time-based, tapi kita bisa menempatkannya dengan pas ke bagian efek Time-based. Octave Dividers adalah bentuk lain dari perangkat Pitch-shifting, dan juga bisa ditempatkan ke dalam efek Time-based. Exciters didesain untuk membuat keseluruhan sound anda lebih hidup dan berdenting, jadi menempatkannya ke dalam akhir rangkaian efek (sebelum reverb) adalah pilihan yang masuk akal. Efek Noise Gate didesain untuk menghilangkan suara-suara buzzing yang tidak diingikan, biasanya bisa ditempatkan dibelakang atau dalam “effects loop” tepat sebelum Reverb, hal ini dikarenakan jika anda menempatkannya setelah Reverb, ini akan menghasilkan sound Reverb yang terpotong oleh Noise Gate secara kasar.
- EQ: Sebuah Perkecualian. EQ (Equalization) sebenarnya merupakan salah satu bentuk efek bertype Gain, bedanya EQ hanya memboosting atau mengurangi frekuensi-frekuensi tertentu dan tidak keseluruhan sinyal, efek EQ tidak mengubah sinyal suara secara keseluruhan, digunakan khusus untuk mengoreksi frekuensi-frekuensi terntentu yang berubah dari suara yang aslinya yang diakibatkan oleh elemen-elemen efek lain dalam jalur sinyal kita, dan karenanya dapat ditempatkan di manapun dalam rantai efek sesuai keinginan kita.
Ingat-ingat bahwa semua yang tertulis di atas hanyalah sebuah guideline, bukan aturan yang kaku. Kreatifitas kamu akan selalu berkembang, tidak cuma efek apa yank kamu gunakan. Namun juga bagaimana cara menyusunnya untuk mendapatkan sound yang diinginkan.
Sumber: http://ddcroww.wordpress.com
No comments:
Post a Comment