Mouse satu ini sangan banyak di jumpai di rumah penduduk. Sisa kotoran
dan bekas dan jejak nya jika terkena manusia akan menularkan penyakit.
Mouse ini dapat menyebarkan penyakit (pes), dan sebagainya. Pokoknya
selalu bikin onar! Nggak usah bingung ato sewot. Salah satu alternatif
untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan pengusir tikus elektronik.
Selain ramah lingkungan, alat ini juga bisa digunakan sebagai penyaluran
hobby dan belajar elektronika.
Komponen Elektronika yang dibutuhan untuk membangun rangkaian pengusir
tikus elektronik tidak banyak, cukup murah dan mudah didapatkan di
toko-toko elektronik. Skema rangkaian elektroniknya bisa dilihat
langsung pada gambar di atas. Rangkaian bisa dibangun pada sebuah PCB
dot matrix atau bikin layout dulu dengan munggunakan PCB polos. Dalam
beberapa hari setelah pemasangan alat ini (secara terus menerus) akan
terlihat hasilnya. Para tikus dan kerabatnya pasti akan enyah entah
kemana dan rumahpun terbebas dari binatang paling menyebalkan.
Bahan:
R1 … 1K
R2,R3 … 15K
C1 … 1nF
C2 … 1uF/16V
C3 … 10nF
C4 … 220nF
C5 … 1000uF/16V
D1..D4 … 1N 4001
IC1 … 555
Tr1 … Trafo 6V/200mA
TD1 … speaker tweeter bentuk corong
F1 … Fuse/sekring 50 mA
Gunakan loudspeaker dari piezo electric atau speaker tweeter bentuk
corong agar frekuensi ultrasonic-nya lebih nendang dan efektif. Pengusir
tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal
penempatannya tepat. Bisa diletakkan misalnya di pojok atas ruangan agar
frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan.
Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang
lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik
yang dibutuhkan cukup rendah, masih lebih besar lampu bohlam 5 watt/220
volt. Pengaturan frekuensi dsb. tidak diperlukan.
Setelah selesai merakit, ingat cek sekali lagi dan pastikan semua
komponen dan sambungan elektroniknya terpasang dengan benar tanpa salah
sedikitpun sebelum mengoperasikannya pertama kali. Untuk ngecek
keluarannya bisa dengan mengganti kapasitor C1 dengan nilai yang lebih
besar misalnya 10nF, maka suara yang dikeluarkan akan masuk pada daerah
ambang pendengaran manusia, setelah itu kembalikan lagi kapasitor
seperti semula yaitu 1nF.
Sumber : http://elektrokreasi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment